Jakarta – Pada era tantangan ledakan informasi dan ilmu pengetahuan, Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dikembangkan guna menjawab tuntutan zaman.Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. mengatakan menuju era yang akan datang, SDM dituntut untuk bisa menguasai digital age literacy, menguasai inventive thinking, memiliki kecakapan effective communication, dan memiliki high productivity.
“Maka untuk menjawab tantangan dan tuntutan tersebut, satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini pun yang juga sejalan dengan visi presiden `SDM Unggul`,” ucapnya dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (8/9/2022).
“Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah menerapkan program Merdeka Belajar untuk mewujudkan SDM Unggul ini,” imbuhnya. Faktor Penentu Perkembangan SDM Prof. Jamal menambahkan bahwa perbaikan dari sisi SDM, karena manusia sebagai faktor utama pada proses perubahan.
SDM sebagai penentu kesuksesan proses perubahan. Sementara faktor penentu pada diri SDM dalam proses perubahan meliputi kemauan, kemampuan, dan pengetahuan. Menurutnya, dalam menuju abad ke-21, adanya perubahan di setiap aspek kehidupan perlu diantisipasi. Hal ini karena perubahan bersifat pasti dan tidak bisa dihindari atau ditolak.
“Setiap perubahan akan berdampak positif maupun negatif kepada setiap tatanan baik terkait dengan sistem proses nilai atau norma. Serta sikap antisipatif akan memberikan harapan dan peluang baru dalam menghadapi perubahan tersebut,” terang Prof. Jamal.
10 Skill yang Dibutuhkan Menuju 2045 Prof. Jamal menyampaikan bahwa untuk merespons perubahan dan menghadapi abad ke-21, SDM perlu dibekali dengan keterampilan yang dibutuhkan.
Berikut skill yang dibutuhkan:
1. Complex problem solving
2. Critical thinking
3. Creativity
4. People management
5. Coordinating with others
6. Emotional intelligence
7. Judgment and decision making
8. Service orientation
9. Negotiation
10. Cognitive flexibility.
Selain itu, Prof. Jamal juga mengatakan ada 3 tuntutan kompetensi SDM di era global yang harus dimiliki, yakni:
1. Kemampuan (knowledge) dalam memahami lingkungan usaha, berwawasan global, dan penguasaan produk atau industri
2. Keterampilan dalam komunikasi global, teknologi informasi, hubungan interpersonal, dan lain-lain
3. Sikap atau perilaku yakni disiplin, inovatif atau kreatif, entrepreneur, dan adaptif
Terakhir, untuk menghadapi tantangan dan masalah zaman yang semakin kompleks, dibutuhkan juga kepemimpinan otentik yang mampu menguasai fenomena perubahan di berbagai bidang. “Pada abad modern ini dibutuhkan pemimpin atau leader yang visioner, kreatif, inovatif, out of the box, serta cepat dan tepat dalam mengambil keputusan tanpa terombang-ambing oleh situasi yang mengendalikannya,” papar Prof. Jamal.
Menurut Prof. Jamal pendidikan juga berperan penting dalam menciptakan pemimpin ideal masa depan bangsa. Karena pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pendidikan dijadikan media untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak atau karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar kelak sukses menjadi pemimpin yang ideal bagi masa depan bangsa,” tutur Prof. Jamal.