Perkembangan manajemen SDM yang paling signifikan terjadi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Optimalisasi keahlian dan kreativitas manusia terdorong seiak revolusi industri. Pada dekade ini kreativitas dan keahlian memberikan nilai lebih dari seratus kali ganda dibandingkan masa 100 tahun yang lalu.
Era sebelum masehi
Pada jaman prasejarah, SDM masih berupa konsep sederhana tentang pembagian tugas-tugas dalam kelompok pemburu dan memilih pemimpin kelompok tersebut. Tujuan aktivitas tersebut sederhana yaitu mencapai hasil yang diinginkan kelompoknya. Pada tahun 2000—0 sebelum masehi sudah muncul teknik-teknik menyeleksi pekerja berdasarkan kekuatan fisik dan kecakapannya hingga pada kewajiban tuan tanah memberikan upah kepada pekerja
Kelompok pengrajin (tahun 1600 – 1700an)
Pembuatan barang dan jasa melalui kelompok-kelompok kecil pengrajin. Kelompok tersebut bekerja di rumah-rumah dan dipimpin oleh seorang ketua kelompok. Ketika permintaan produk semakin tinggi, maka semakin banyak diperlukan tambahan anggota kelompok hingga lama-kelamaan menyerupai pabrik berukuran kecil. Promosi hanya terjadi ketika ketua kelompok pensiun dan digantikan anggota yang paling senior. Belum ada pengaturan tentang upah.
Departemen personalia dan gerakan serikat buruh (tahun 1750— 1900-an)
Pada masa revolusi industri tahun 1750-1850, terjadi perubahan basis ekonomi dari pertanian ke manufaktur. Industri membutuhkan struktur organisasi yang lebih mapan. Timbullah kebutuhan memperoleh pekerja. Pabrik-pabrik mulai merekrut dan melakukan seleksi pekerja. Departemen personel mulai terbentuk untuk merekrut pekerja, menyimpan data pekerja dan membayar upah pekerja. Serikat buruh mulai terbentuk untuk memperjuangkan upah, kesejahteraan, keamanan dan kondisi kerja.
Scientific management, tes psikologi dan jaminan sosial (tahun 1910— 1935)
Pada tahun 1911 lahir konsep scientific management berupa analisis metode kerja, pemecahan pekerjaan ke dalam tugas-tugas dan motion study yang menjadi alat untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Aktivitas seleksi menggunakan tes psikologi mulai diterapkan setelah perang dunia I. Jaminan sosial dan jaminan membentuk serikat pekerja diatur dalam hukum di Amerika pada tahun 1935.
Human relations dan organization development (Tahun 1930— 1960)
Penelitian tentang human relations telah dirintis pada tahun 1930an melalui penelitian-penelitian tentang faktor-faktor sosial, motivasi dan kepuasan kerja yang mempengaruhi produktivitas. Human relations adalah studi tentang perilaku manusia di dalam kelompok khususnya dalam lingkungan kerja. Human relations merupakan awal lahirnya disiplin ilmu Manajemen SDM.
Gerakan human relations pada tahun 195O-an mengangkat isu-isu seperti motivasi, kepuasan kerja, manajemen partisipasi dan penilaian kinerja. Manajemen dituntut untuk memahami kebutuhan pekerja sehingga menghasilkan kepuasan kerja dan peningkatan produktivitas. Human relations ini mendekati konsep organization development (OD) yang merupakan manajemen perubahan terhadap dinamika kelompok karyawan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Perundang-udangan aktivitas SDM (tahun 1960-an—1980)
Perundangan hak-hak sipil di Amerika yang mempengaruhi aktivitas-aktivitas SDM dimulai pada dekade 1960an. Larangan diskriminasi mempengaruhi kebijakan SDM seperti rekrutmen, seleksi, promosi, upah, pelatihan dan lain-lain. Peraturan lainnya yang dikeluarkan termasuk peraturan pengupahan, dana pensiun serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Human resources (1980-an—1990-an)
Pada periode inilah banyak organisasi perusahaan mengganti nama departemennya dari personalia menjadi SDM. Perubahan ini merefleksikan perluasan perogram-program SDM. Departemen SDM bukan hanya berkaitan dengan administrasi personel namun juga pelatihan dan pengembangan, karier, pengembangan organisasi dan konseling karyawan.
Kematangan program SDM juga diiringi dengan pengembangan pengetahuan industrial engineering tentang optimalisasi proses seperti value chain dan business process reengineering. Merger dan akuisisi marak terjadi pada periode ini.
Efektivitas organisasi dan Mulainya Abad Pengetahuan (tahun 1990-an—2000-an)
Periode ini merupakan masa pengembangan konsep-konsep tentang organisasi antara lain learning organization, knowledge management dan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi. Skandal akuntan publik melahirkan peraturan Sarbanes-Oxley Act (SOX) di Amerika yang merupakan awal lahirnya gerakan good corporate governance (GCG). Pada masa ini fokus SDM meningkatkan kapabilitas untuk mencapai efektivitas organisasi.
Sumber : Buku “Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia”, Brian Aprianto & Fonny Arisandy.