Jakarta – Mengetahui beberapa tips untuk mengganti bidang pekerjaan di luar profesi saat ini atau career switching mungkin dibutuhkan oleh banyak orang, terutama bagi anak-anak muda saat ini. Pasalnya, banyak dari mereka yang masih senang mencoba berbagai bidang pekerjaan baru.
Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan menilai Generasi Z dan Milenial memiliki kecenderungan lebih mudah mengganti pekerjaan dibanding generasi pendahulunya. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengganti bidang pekerjaan.
Pertama, lihat industri yang ingin dimasuki. Kedua, mengasah kemampuan dan pengetahuan diri. Contohnya bisa dengan mengambil pendidikan S2, belajar melalui kursus, dan mencari pengalaman langsung di lapangan.
Ketiga, pastikan sudah mendapat pekerjaan terlebih dahulu. Keempat, harus mencari alasan atau why-nya kenapa mengganti bidang pekerjaan.
Senada, Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan salah satu hal yang harus dilakukan sebelum mengganti bidang pekerjaan adalah melihat ke dalam diri kita sendiri, apakah pengalaman dan wawasan kita sudah cukup di bidang tersebut.
“Misalnya kamu sudah dari SDM, bidangnya, ya sudah nanti (pekerjaan) kedua di bidang SDM atau naik dari SDM kamu sekolah belajar keuangan, kamu sekarang punya skill keuangan dan kamu ingin experience di bidang keuangan, okay karena kamu punya skill keuangan,” lanjutnya.
Ketiga, lihat reputasi perusahaan. Menurutnya akan lebih baik pindah ke perusahaan yang memiliki reputasi bagus dibandingkan dengan yang hanya memiliki sekedar nama saja.
Sementara itu, Pengamat Sosial UI Devie Rahmawati menuturkan, salah satu hal yang harus dilakukan sebelum mengganti bidang pekerjaan adalah memantaskan diri terlebih dahulu.
“Biasanya (career switch) didorong untuk mendapatkan gaji yang lebih baik, lalu mendapatkan fleksibilitas waktu yang lebih luwes. Silakan mencari itu, tetapi kitanya sendiri juga memantaskan diri karena pada akhirnya Anda masuk ke sebuah lingkungan, oke anda diterima, Anda perlu sadar bahwa setiap pekerjaan itu pasti ada tantangannya, baik itu dalam lingkungannya maupun harapan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa bagi yang ingin mengganti pekerjaan harus bisa mengontrol harapan mereka sendiri, supaya nantinya tidak kecewa apabila tidak mendapatkan apa yang diharapkan.
“Kekecewaan itu kan terjadi karena ada harapan dan kenyataan yang tidak bisa terpenuhi. Generasi sekarang yang dituntut setelah pandemi adalah pengelolaan harapan mereka. Mereka boleh berharap, bermimpi begitu besar, tetapi ingat kondisi eksternal juga tidak segitu mudahnya. Jadi mereka harus menghitung betul dan mengelola betul harapan mereka,” tutupnya.