Awalnya, istilah coaching familiar digunakan dalam dunia olahraga. Seorang coach, melatih atlet-atlet, baik secara individu ataupun tergabung dalam sebuah tim, untuk mencapai kinerja terbaiknya dalam waktu tertentu. Coach berusaha membantu sang atlet untuk menemukan potensi terhebatnya dan mencapai sasaran terbaiknya.
Lama kelamaan, konsep coaching ini diadopsi di dunia bisnis dan kepemimpinan. Di sini, coach mempunyai tugas yang mirip dengan coach di dunia olahraga, membantu karyawan atau coachee menemukan keunikan, kekuatan, dan potensi terbaiknya.
Business Coaching
Business coaching merupakan coaching yang diterapkan oleh organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi, meliputi :
- Pengembangan kinerja bisnis
- Peningkatan produktifitas kerja
- Peningkatan penjualan atau omzet perusahaan
- Identifikasi peluang pasar
- Penyiapan strategi penetrasi pasar
Executive Coaching
Executive coaching juga berada di tingkat organisasi atau perusahaan, dengan coachee mereka yang sudah duduk di jajaran eksekutif seperti CEO ( Chief Executive Officer ), direktur, atau pemilik perusahaan. Beberapa isu yang dapat diangkat dalam executive coaching, seperti :
- Perumusan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan
- Pembentukan budaya perusahaan
- Pengembangan strategi bisnis
- Pengembangan kepemimpinan ( leadership development )
- Transformasi perusahaan
Life Coaching
Life coaching berada dalam cakupan area yang sangat luas, secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup coachee di berbagai segmen kehidupan seperti karir, keuangan, kesehatan, dsb. Dalam life coaching, coach akan mengajak coachee untuk menggali tujuan hidupnya dan melakukan berbagai hal untuk membawa hidupnya ke arah yang lebih baik. Isu-isu life coaching berada di sekitar :
- Membentuk karir yang lebih baik
- Melakukan keseimbangan antara kerja dan kehidupan
- Mengelola stress
- Meningkatkan motivasi dan disiplin diri
Sumber : Buku “Effective Coaching Skill for Leaders”, Indra Dewanto.